Image: Love Is Oxygen
(Cerpen diinput tgl 20 Jan 2011, kemudian.com)
http://www.kemudian.com/node/251862
Angin laut begitu sepoi-sepoi, suara ombak begitu indah di dengar. Dalam hitungan menit matahari sore akan menghilang.
Oksigen paling suka saat melihat matahari tengelam di sore hari di lautan luas. Seperti yang kita ketahui massa oksigen termasuk ke_3 terbesar 0,9% massa Matahari dan 88,8% massa komponen samudra.
“Oksigen, ternyata kau berada di sini, aku mencarimu kemana-mana” kata seorang yang menghilangkan lamuanku saat memandang matahari.
Aku menoleh ke asal suara, ternyata dia adalah Hidrogen pacarku yang langsung duduk di sebelahku dan melihat matahari tenggelam bersama-sama.
Bisa di katakana Hidrogen selalu ada buat aku dan manusia, manusia memerlukan 70% H2O (AIR) di dalam tubuh mereka. Begitu juga aku sebagai pacarnya 70% harus ada untuk aku.
“Kemarin aku melihat kau dengan Aluminium (Al) ngapain” Tanya Hidrogen yang memecahkan kebisuan dan membuat wajahku memerah karena malu ketahuan di duain.
Seperti di dunia manusia ‘selama pacar kita tidak tau, kita bolehkan punya pacar cadangan dalam artian kita duain pacar kita.
“Gak… Gak mungkin aku selingkuh, aku dan Aluminium kemarin menjadi satu senyawa Al2O3 (Aluminium Oksida) untuk membantu manusia dalam pembuatan keramik dan teknik material juga dalam bidang pertambagan” Kataku dangan gugup ‘sekalin bantu manusia, aku dan Aluminium bisa berduaan’ ngumamku.
“Oh, aku kira…” Kata Hidrogen sambil menghela napasnya “Kemarin aku mencari kamu dan aku melihat kamu berdua dengan Aluminium saat aku membantu manusia membuat pupuk dan intensifikasi produsi bahan makanan” Lanjut Hidrogen.
Aku menunduk sesaat melihat penuturannya, tapi itu yang aku suka dari dirinya sejak aku di temukan oleh ‘Carl Wilhelm Scheele, asal Swedia (1773)’ dan di pertemukan dengan yang lainnya di kampung kami yang di beri nama Sistem Priodik Unsur (SPU). Dan jatuh cinta pada pandangan pertama sama Hidrogen.
Matahari sudah hilang di telan bergantinya malam yang akan menyambut bersamaan dangan bulan dan bintang yang bertebaran di langit.
“Yuk kita pulang” Tawarku pada Hidrogen sambil bangkit.
“Kemana, apa mau bantu manusia produksi baja, tekstil, plastik, penerbangan luar angkasa, pernapasan buat manusia, propelen roket?” Tanya Hidrogen dengan bicara cepat adalah keahliannya “Mending gak usah dulu deh, karena aku ingin berdua dulu denganmu untuk saat ini”
“Gak kita pulang kerumahku, kita gobrol di rumah saja” Kataku sambil terseyum.
“Iya aku belum pernah datang kerumahmu sedangkan kamu sering kerumahku, di manasih rumahmu?” Tanya Hidrogen yang langsung bangkit.
“Ingatyah cuma kuucapkan sekali ‘gang 2 blok VIA dengan nomor 8 di kota kita Sistem Priodik Unsur (SPU)”
Sebenarnya aku pulang kerena mungkin sebentar lagi selingkuhanku yang baru Besi (Fe) akan datang kesini mencariku di tempat favorit kami. Sebenarnya aku dan besi pacar cinta lokasi Fe2O2 (Besi(III) Oksida) saat kami berada di hematite dan karet logam.
Dari kejahuan Carbon (C) melihat kami dengan tangan di ngepal kuat-kuat. Carbon sebenarnya mencintai Oksigen saat mereka berada di atmospir CO2 (Carbon dioksida).
Cinta segi tiga terjadi antara Oksigen (O), Hidrogen (H), dan Carbon (C). Sebenarnya mereka bertiga adalah teman sejawat saat mereka di perlukan untuk tanaman C6 H12 O6 (Foto sintesis). Tapi Oksigen memilih Hidrogen di banding Carbon.
By: Deni Kaltim
0 komentar:
Posting Komentar