Update Cerpen Terbaru

(18-Maert-2014) I-POP DREAM #VIII Kubu Pro Dan Kubu Kontra
Manga Bahasa Indonesia Update terbaru 11-maret

MANGA BAHASA INDONESIA

Senin, 11 Februari 2013 - 0 komentar

PIL-SETAN #04 Pemantaun


deni kaltim art 5
   
 Image: Pil setan
(Cerpen diinput tgl 24 Mar 2011, di Kemudian.com)
 
 http://www.kemudian.com/node/254023







        Di perantara jalan di sebuah, sebuah taksi yang sedang parkir dan di dalamnya seorang berpakain sebuah perusahaan taksi sedang memengang sebuah hp dan memencet nomor telepon.

      “Halo Demerol” Setelah yang di hubungi tersambung.
Di tempat gubuk tempat para pemulung menjual barang-barang bekas

     “Halo… Ini siapa?” Jawab salah seorang yang ada di gubuk setelah hpnya berbunyi.
“Ini Opiad, Demerol” Balas Sang sopir taksi setelah yang di hubungi tersambung.

       “Tumben menelpon aku! Apa ada tugas?”

     “Yah” Kata Opiad “Dengarin”

    “Serius amat” Ledek Demerol

      “Di jalan Desta, NO.40 disitu ada paket kiriman dari atasan segera kau ambil, barangnya hampir 50 kilo, tiga hari lalu aku di telpon atasan dan menyuruhmu mengambil paket setelah tiga hari aku di telepon mereka”

      “Ingat-Ingat kok jalan Desta NO.40 ada paket hampir 50 kilo kiriman dari atasan segera aku ambil” balas Demerol.

Hubungan telepon di matikan, sementara di tempat taksi berada
.
      “Maaf apa taksinya kosong mas?” Kata salah seorang siswi berpakain sekolahan anak SMU yang langsung masuk.

Opium menolah dan ternyata siswi yang di kenalnya

         “Yah, segara kita berangkat ketempat tujuan neng”
Sebuah sinyal komunikasi radio bernyala di taksi itu dan sisiwi itu menyadari dan memastikannya.

        Semantara itu, di tempat penjualan barang bekas tempat Demerol berada

        “Hai… Jon” Teriak Demerol”

        “Yah ada apa?” Balas Jon yang lagi menimbang kaleng-kaleng yang ada dalam karung
   
        “Apa ada anggota Sekitaran jalan Desta”

       “Bentar aku cek”
 
        Setelah melihat daftar nama-nama pemulung “tidak ada di jalan Desta, tapi ada 3 orang yang tidak jauh di sekitarannya mungkin 2 blok dari jalan itu”

        “Segera suruh 3 orang itu ambil paket di sebuah rumah No.40, di sana banyak kotak aku baru saja di telepon orang sana”

       “Baik segera aku hubungi mereka” jawab Jon langsung mencari daftar No telepon ke-3 pemulung “ngomong-ngomong berepa paket di sana?”

       “kurang-lebih 50 kg” Balas Demerol ‘Wah akan sibuknih untung barang banyak datang sepertinya hari ini aku tidak akan bosan’ Gumam Demerol.

         3 Orang yang di hubungi segera ketempat, di jalan Desta No.40 adalah sebuah rumah 2 tingkat.

       “Ini kardus-kardusnya” kata salah satu pemulung. Sebuah kardus yang lipat yang ditumpuk dan di ikat tali rapia.

       “Apa barang-barang yang ada dalam kardus ini cukup berkualitas?” Tanya sang pemulung.

        “Aku tidak tau, aku gak boleh lihat” Jawab tuan rumah.

         Sekitar 2 kilometer dari tempat transaksi Dea dan Riski dari kesatuan BNN. Sedang berpatroli menyusuri jalan di mana terdapat banyak pelanggaran lalu-lintas di jalan bus Tras Jakarta dan mereka mengejar mobil dan motor yang melakukan pelanggaran dan menilang mereka, selain itu Riski juga mengejar dan menilang motor-motor yang suara knalpot yang di modifikasi hingga menimbulkan suara bising dan suara aneh-aneh jika di temukan knalpot langsung di copot dan di hancurkan di tempat. Riski adalah polisi yang di kenal kejam dia sudah menyiapkan palu untuk siap di gunakan terhadap knalpot nakal.

         Saat Dea an Riski menilang sebuah motor 100 meter dari mereka terjadi kecelakaan, dan mereka bergegas ke_TKP. Sudah banyak orang yang melihat kecelakaan di simpang perempatan.

        “Apa yang terjadi?” Tanya Dea pada salah seorang sekitar.

           “Kecelakaan, mobil menabrak truk” Jawab orang sekitar “Yang salah Truk karena melanggar lampu merah”

          Saat Riski memeriksa, Selain truk dan mobil tabrakan ada sebuah grobak pemulung ikut terkena sementara pemulungnya tergeletak tak sadarkan diri. Riski berlari kearah gerobak sang pemulung. Ternyata mendapatkan sesuatu yang mengejutkan.

         ‘Mereka mulai bergerak lagi tapi jika dia yang memimpin mari kita bertarung’ Gumam Riski yang memeriksa barang yang mengejutkan dirinya.

            “Apa yang kau temukan Riski?” Tanya Dea yang melihat Riski memengang sebuah bungkusan.

         “Narkoba!!!” Jawab Riski yang membuat Dea tercegang.

          Tidak jauh dari tempat Dea dan Riski. Seorang yang mengenakan baju sebuah perusahaan taksi bersama seorang siswi di sampingnya melihat Dea dan Riski lagi berbicara berdua sambil memegang sebuah bungkusan.

         Sebelumnya dia memantau pergerakan si pembawa paket mulai dari sebuah rumah hingga dia membututinya sampai di persimpang perempatan tanpa sengaja sebuah truk melanggar lampu merah dan sebuah mobil sedan menabrak truk yang melanggar lampu merah dan malangnya pemulung pembawa paket yang terus di buntuti oleh Opium terkena. Sebenarnya dia ingin melihat dan mengambil paket tapi keburu salah seorang yang dia kenal saat dia menembak seorang wanita di sebuah bus dan gadis tersebut ada di situ (baca PIL SETAN: KASUS DALAM KASUS).

          Di sebuah pemantauan lalu-lintas Tio menyaksikan Dea dan Riski berada di TKP tempat tabrakan terjadi. Sebelumnya Peter memantau dan melihat sebuah taksi di parkir di tempat larangan berhenti dan dia berusaha untuk menghubungi taksi lewat radio taksi (Biasanya sebuah perusahaan taksi di lengkapi dengan sebuah radio untuk memantau keadaan taksi dan menghubunginya jika di perlukan.) Saat Peter mencoba menghubungi taksi dan terhubung saat itu dia mendegar percakapan sang sopir taksi dengan ucapan aneh-aneh ‘Paket, jalan Desta dan Demerol’ tapi kata-kata itu sudah di mengerti dan hubungan terputus saat seorang gadis yang masih mengenakan baju sekolah SMU. Peter juga memantau tempat yang di hubungi sama sang sopir taksi di sebuah tempat penjualan barang bekas dan juga memantau tempat paket di jalan Desta. Di jalan Desta di sebuah rumah seorang pemulung membawa tumpukan kardus yang diikat dia terus mencoba mengikuti sang pemulung kemana pengiriman paket tersebut, tapi saat perempatan sebuah Truk yang sedang melaju untuk berusaha mengejar lampu hijau sebelum merah hingga akhirya lampu merah tapi truk terus melaju, dari arah lain sebuah Mobil sedan yang dia lihat lampu tempatnya hijau dia bergerak dan tabrakan tak dapat di hindarkan saat dia mencoba ke TKP saat itu di tempat pemantauan dia melihat Dea dan Riski berada di tkp.
Saat pemantauan taksi. Seorang yang megenakan taksinya yang di sadap oleh Tio, taksinya sudah berada tempat parkir perusahaan taksi dan taksinya sudah di tinggalkan sang sopir, taksi yang di pantau Tio hanyalah sebuah taksi yang di sewa selama 5 hari ini dan orang yang pengan benget di tangkap oleh Peter lolos lagi.

            Sementara para pemulung termasuk di sebut ‘Demerol’ di tangkap di tempat penjuallan barang bekas mereka di indeteksi memakai dan manjual barang terlarang.

          Sedangkan rumah yang di sebut Jalan Desta No.40, adalah sebuah rumah yang di sewa selama sebulan oleh seseorang saat pengrebekan rumah itu sudah kosong.

            Paket yang di taruh di kotak yang di bawa pemulung tanpa di ketahui sebenarnya kotak yang di lipat sambil di susun dan di lem sekitaran yang di tegahnya kosong seperti korek api atau kue donat tentu saja bagian atas dan bawah di tumpuki kotak sebagai penutup. Saat kotak di ikat yang terlihat hanylah sebuah kotak tumpukan yang tak berguna tapi sebenarnya berisi barang-barang terlarang. Doi tambah lagi pemulung yang membawa tumpukan kotak tentu saja tidak ada kecurigaan karena pemulung sering membawa tumpukan kotak di gerobak mereka.

          Dari ketergan Demerol, dia dan Opium jarang ketemu bahkan tak pernah bertemu sedagkan untuk berkomunikasi hanya lewat telepon. Dan dia sering di panggil degan nama Demerol sebenarnya nama aslinya adalah ‘Ridin’ dan dia juga tidak mengetahui tentang organisasi PIL SETAN.

Bersambung...............................................

By: deni kaltim

deni kaltim art 6

0 komentar:

Posting Komentar