Image: Pil Setan
(Cerpen diinput tgl - 9 Ags 2011, kemudian.com)
http://www.kemudian.com/node/255129
Hembusan angin tertiup pelan. Angin itu bukanlah awal. Tak ada awal atau akhir dalam perputaran roda waktu. Tetapi, angin itu mengawali sesuatu.
Di sebuah jalan H. Mansur terdapat sebuah warnet. Di mana orang bisa Internetan, baik Facebook, Broswing, pengetikan, maupun bermain game online.
Seorang masuk kewarnet dan memilih tempat NO:15. Dan dia mulai mengetik ‘Facebook’ dan masuk di layar computer bertulisan silahkan masukan email dan kata sandi anda. Dan dia mulai mengetik emailnya http://denikaltim.blogspot.com,dan dia juga masukkan kata sandi XXXXXX dan longin. Keluarlah layar Facebook Pil Setan, Sebuah di pesan lineboknya saat dia membuka bertulisan.
‘Pengeboman di lakukan besok jam 09:00’
Saat dia klik nama pengirim, ternyata sebuah nama bernama Nita Seraya, wanita cantik bergambar gadis Jepang. Di Facebook kita bisa mengubah nama sesuai yang kita inginkan bahkan nama artis favorit juga bisa bahkan foto juga bisa di manipulasi.
Dengan Chif yang dia kembangkan. Hans membuka pesan yang salah kirim dan ternyata sesuatu yang mengagetkan di mana akan ada sebuah rencana pengeboman di sebuah hotel ternama Hotel United.
Berbeda dengan telepon seluler yang bisa di sadap atau pengiriman lewat sms lewat henpone yang di koordinit oleh pusat telekomunikasi lewat data atau penyadapan oleh intelejen. Saat kita gunakan layanan seperti ‘Twiter atau Facebook’ di mana layanan ini telah di gunakan seluruh dunia untuk menjalin pertemanan sampai rekan kerja dan telah di gunakan perdetik miliyaran orang untuk layanan ini. Dengan Pegiriman pesan secara online seperti sms lewat henpone bedanya lewat internet cepat sampai. Untuk itu Intelejen atau pusat komunikasi agak susah untuk mengkoordinasi terhadap keakuratan data kejahatan yang menggunakan layanan FB atau Twiter. Karena sering orang mengunakan untuk iseng bermain teka-teki atau bermain kejahatan di layanan ini.
*******
Hans melirik jam tagannya. Hari telah menujukkan pukul 8 lewat 29 menit. Seharusnya 31 menit lagi, kalau skenario itu benar, akan terjadi ledakan bom dihotel mewah ini. Hans yang di dalam mobil boks dengan bekas rokok bertebaran di mana-mana. Mungkin sudah berjam-jam dia di dalam mobil di parkiran Hotel United ini…
Di depan pintu masuk sebuah mobil dengan plat polisi ‘I 30 M’ masuk dengan santai hanya dengan membayar uang parkir. Berbeda dengan ketika kita masuk ke dalam hotel atau tempat lain ada pemeriksaan ketat. Saat di parkiran Tidak ada pemeriksaan barang bawaan atau memeriksaan dengan detector saat mobil masuk ke dalam parkiran hotel.
“DUUUAAARRRRRR!!!” Sebuah ledakan cukup keras terdengar hingga membuat kaca hotel pecah dan aspal berpentalan dan membuat mobil-mobil yang berada di dekat ledakan ikut terbakar, suatu kejadian yang mengerikan untuk di saksikan.
Hans yang sempat kaget di dalam mobilnya saat terjadinya ledakan tersenyum, karena mereka tidak tau kalau sebentar lagi ledakan kedua yang lebih besar akan terjadi lagi.
“Ayo cepat kalian datang” Gumam Hans yang sudah siap dengan tombol di tangannya.
Hans teringat setahun yang lalu di mana acara pernikahan dia dan kekasih hatinya akan di laksanakan. Tapi sehari sebelum acara di mulai, dia di tahan oleh seseorang yang mengaku pasukkan khusus dan Hans di sangka oleh mereka Teroris. Saat itu juga Ibu Hans terkena serangan jantun dan meninggal, pernikahan yang akan terjadi gagal. Tapi seminggu kemudian Hans tidak terbukti terkait dengan teroris.
‘Nasi sudah menjadi bubur’ Tak bisa kembali seperti semula Pernikahan gagal, rumah mereka di bakar warga, keluarga Hans di usir dari kampung dan tak ada kata maaf atau santunan dari kepolisian yang menimpa Hans.
Dia lari ke jakarta dan menjadi salah satu aseolon tertinggi sebuah organisasi hitam bernama PIL SETAN dan menyatakan perang terhadap polisi. Sampai saat dia membuka FaceBook yang akan membom salah satu hotel ternama HOTEL UNITED. Target Hans adalah saat terjadi ledakan pertama maka banyak polisi yang akan datang dan saat itulah pembalasan terbesar yang menimpa Hans terjadi. Orang tak menduga akan ada ladakan kedua yang lebih menitik beratkan target pada polisi.
Dua mobil pemadam kebakaran tiba sepuluh menit kemudian. Mereka bekerja cepat, berusaha memadamkan api. Enam orang polisi tiba dengan sebuah mobil kijang terbuka dan ada juga mobil bertulisan ‘Forensik’ di belakangnya dan sebuah mobil hitam dan lima orang berpakaian serba hitam, dengan bertuliskan di belakang punggung mereka POLISI (Mereka adalah pasukan khusus).
Saat Hans melihat pasukan berpakaian hitam tersebut. Saat itu pula tombol yang di pengangnya dan ledakan kedua yang lebih besar dan dasysat dengan korban yang bertambah lebih banyak.
Bersambung.....................
By: Deni Kaltim
0 komentar:
Posting Komentar