(Cerpen diinput tgl - 9 Ags 2011, kemudian.com)
http://www.kemudian.com/node/251862
Di taman belakang sebuah rumah duduk seorang Kakek sambil melihat-lihat tanaman beraneka ragam bentuk dan warna hasil koleksinya.
Tidak jauh dari tempat sang kake, datang seorang gadis megenakan jilbab berwarna ping dan dipandu dengan rok yang hmpir mengenai tanah juga berwarna ping dan membawa sebuah buku besar di dendengnya.
Gadis tersebut bernama Donita, anak satu-satunya dari kelurga ini. Duduklah Donita di samping Ayahnya sambil menunjukkan sebuah album foto berwarna biru.
“Ayah tadi saya, menemukan sebuah album di lemari, di ruang tamu…” Tiba-tiba Donita tidak melanjutkan kata-katanya karena melihat mata ayahnya berbinar-binar.
Sambil sang Kake membuka album foto tertampang sebuah foto gambar Ikhwat berjalan dia mengenakan jilbab biru laut.
“Siap Ikhwat itu Ayah?” Tanya Donita
“Dia adalah Ibumu”
“Wah, ibu waktu muda cantiknya”
Matanya berkaca-kaca. Iya terkenang akan masa lalu. Pandagannya nalar berubah menjadi ruangan kampus 35 tahun yang lalu…
Di jalan menuju kampus, seorang Ikhwat berjilbab biru laut bermotif bunga-bunga turun dari Taxi. Sepasang mata melihat Ikhwat tersebut sambil mengarahkan kameranya. Hampir tiap hari pemuda itu melihat ikhwat berjilbab biru laut di tempat yang sama.
ikhwat berjilbab biru laut bermotif bunga-bunga, yang hampir tiap hari mengganggu pikirannya. Dearika namanya, teman satu kampus di jurusan Informasi dan Komunikasi semester 2 beda 4 semester degannya.
“Wah Ayah ternya pemuja rahasia Ibu!” Kata Donita sambil melirik Ayahnya. Ayahnya tersenyum sekilas.
Seorang nenek sambil mengendong bayi berumur 5 bulan, nenek ini tidak ubahnya penampilan yang dulu mengenakan jilbab biru laut bermotif bunga-bunga tapi sekarang wajahnya yang keriput di makan umur.
Kake tadi membuka lembaran album foto selanjutnya, tertampang gambar Akhwat yang lagi membaca Al-Qur’an di podium sebuah kegiatan seminar yang dilakukan oleh Mahasiswa rois.
“Foto itu Ibu yang ambil”
“Wah, jagan-jagan Ibu juga menggagumi ayah juganyah!?” Tanya Donita.
“Bisa dikatakan Waktu itu ibu menggagumi Ayahmu, tanpa sengaja.” Ucap Nenek. “Saat Ibu menggagumi ayahmu, saat acara seminar yang di lakukan oleh Mahasiswa rois Ayahmu menjadi pembaca Al Qur’an. Saat itu ibu masuk dalam Organisasi rois walaupun Ibu sering ketemu sama Ayahmu, tapi Ayahmu sama sekali tak berbicara satupun sama Ibu.”
“Wah saling menggagumi, tapi tak berani berbicara” Kata Donita spontan. “Terus Ibu dan Ayah kenapa biasa berjodoh” Lanjut Donita.
Kake malanjutkan membuka lembaran album foto selanjutnya. Tertampang sebuah foto keluarga, keluarga Diw dan keluarga Dearika.
Diw terkenang akan sejarah jodoh masa lalunya, yang mungkin tidak pernah ia lupakan.
Pandagannya nalar tempat duduk di taman berubah menjadi saat dia duduk di mobil, di mana dia akan menghijab seorang gadis yang seumuran degannya. Nama ikhwat itu adalah Aisyah, anak pertama dari tiga bersaudara dari keluarga teman Ayanhnya Diw. Seminggu yang lalu Diw pernah di kasih lihat foto Aisyah begitu pula Aisyah dan mereka setuju untuk ketemuan dalam artian hijab.
Sampailah mereka di sebuah rumah. Perasaan Diw mengatakan kalau dia pernah datang kesini. Yah, saat dirinya mengantar pulang Dearika 6 tahun yang lalu. Sekarang pas 4 tahun Diw selesai kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan. Menurut kelurganya sudah waktunya dia Hijab, sedangkan dia belum ada Ikhwat untuk hijab. Akhirnya dia setuju untuk keluarnganya yang mencarikan jodoh untuk dirinya.
Akhirnya mereka masuk dan yang membukkan pintu adalah seorang Ikhwat berjilbab warna colat lebar, wajahnya mirip Dearika.
“Mba Aisyahnya?” Kata ibu Diw. Gadis berjilbab coklat tersebut mengauk.
“Mari masuk Ayah dan Ibu sudah menunggu di ruang tamu” Kata Aisyah mempersilahkan Diw dan keluarga masuk sambil mengantar mereka di ruang tamu.
Di ruang tamu itu ada seorang Ibu dan Ayahnya Aisyah dan seorang Akhwat yang kelurga Diw tak mengenal dirinya.
Mereka ngobrol panjang lebar, banyak tawa dan canda. Akhirnya permasalahan inti keluarnga Diw datangpun di mulai.
“Kedatangan kami sekeluarga ini sebenarnya ingin melanjutkan membicarakan di telepon tadi pagi” Kata Ayah Diw. Anak kami bernama Diw ingin menghijab Aisyah.”
“Maaf sebelumnya, sayangnya Aisyah setahun yang lalu sudah di Hijab dan ini adalah suaminya Aisyah, Muhammad namanya” kata Ayah Aisyah.
“Jadi pembicaraan tadi pagi dan selama ini! Di singgung-singgung soal Hijab?” Tanya Ayah Diw.
“Memang betul tadi pagi kami sekeluarga meminta keluarga Diw untuk datang dalam rangka Hijab” kata Ayanahnya Aisyah “Tapi gadisnya bukan Aisyah, gadisnya…”
Seorang Ikhwat mengenakan jilbab biru laut bemotif bung-bunga keluar dari kamarnya yang dekat dengan ruang tamu. Diw bangai tidak percaya apa yang ada di hadapanya…
“Dan Ikhwat itu adalah Donita Anak kami adik dari Aisyah” Kata Ayahnya Donita. Saat Donita keluar dari kamarnya…
==>Sampai Sini aja Mohon komenya
By Deni Kaltim
0 komentar:
Posting Komentar